Sejarah dan Perkembangan Akhlak Tasawuf
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kita panjatkan kepada Allah,Tuhan Yang Maha Esa.Berkat limpahan karunia-Nya,kami
dapat menyelesaikan makalah akhlak tasawuf ini.Salam dan salawat semoga tetap
tercurah kepada Baginda Muhammad SAW.Adapun pada makalah yang kami bahas ini
mengenai tentang pengertian tasawuf,sejarah munculnya tasawuf dan
perkembangannya,dan tujuan tasawuf.
Makalah ini kami buat berdasarkan metode tinjauan
pustaka,yang bersumber dari buku-buku mengenai akhlak tasawuf dan juga dari
berbagai info media utamanya internet.
Makalah ini tentunya masih sangat jauh dari
kesempurnaan,maka dari itu kami masih mengharapkan kritikan maupun saran guna
untuk menyempurnakan makalah kami.
Terakhir,ucapan terimah kasih buat teman-teman yang telah
meluangkan tenaga,waktu, maupun pikiran agar makalah ini bisa selesai tepat
waktu,sesuai dengan yang kita harapkan.Begitu pula ucapan terimah kasih kami
kepada ibu yang telah memberikan tugas makalah ini sebagai pembelajaran yang
akan kami pelajari kedepannya,tugas makalah ini bagi kami,bukan hanya sebagai
tugas toch….tapi juga sebagai pelajaran bahwa apa yang telah diamanahkan oleh
seseorang kepada kita,maka kita harus melaksanakannya.
Kami berharap makalah
ini dapat membantu kita semua untuk mempelajari materi yang akan kita pelajari
khususnya masalah akhlak tasawuf.
Pare-pare,10 oktober 2009
Kelompok
I
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada
masa-masa ini,pengaruh kebudayaan asing amat kuat mempengaruhi masyarakat.Hal
tersebut memang tidak dapat kita ingkari lagi.Kenyataannya pun dapat kita lihat
dalam kehidupan sehari-hari.Gambaran kita akan lebih jelas lagi jika mengamati
berbagai tingkah lakuh yang sudah tidak mencerminkan solidaritas diantara sesama
manusia.
Dalam lapangan study perkembangan pemikiran islam
yang menjadi salah satu mata kuliah pokok di semua jurusan dalam lingkungan
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN),dibagi dalam empat bidang kajian yang
antara satu dengan yang lainnya
mempunyai saling keterkaitan.
Keempat
bidang kajian itu adalah teologi,hukum,filsafat, dan tasawuf.Dari kenyataan
tersebut dapat dikemukakan bahwa tasawuf adalah merupakan kajian-kajian yang
tidak terpisahkan dari fenomena perkembangan kebudayaan dan peradaban islam.
Sejalan dengan adanya hubungan yang
semakin teratur antara umat islam dengan umat-umat non islam lainnya.Maka tidak
dapat dihindari terjadinya proses persentuhan (difusi) antara kebudayaan yang
berbeda.Orang-orang yang mewarisi peradaban dalam bidang pemikiran kefilsafatan
pada akhirnya juga mengadakan kontak dengan umat islam.
Pada
waktu yang lalu,sebelum tahun1970-an tarikat di Indonesia di pandang sebagai
milik orang-orang tua yang sudah dekat ke liang lahad dan tempatnya pun
terletak di pojok-pojok desa yang jauh dari sentuhan alam modernisasi.Akan
tetapi sejak dekat tahun1970-an sampai sekarang,terjadi perkembangan yang
menarik untuk memulai popular di kalangan masyarakat.Yang memiliki latar
belakang pendidikan ilmu sekuler seperti;matematika,fisika,teknik,dsb.
1.2.
Rumusan Masalah
·
Bagaimana
pendapat para tokoh mengenai definisi tasawuf itu sendiri?
·
Bagaimana
sejarah munculnya tasawuf dan perkembangannya?
·
Apa tujuan adanya
tasawuf?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tasawuf
Ada beberapa pendapat
tentang asal kata tasawuf :
· Tasawuf berasal dari kata safa’ artinya
suci,bersih,atau murni.
·
Ada yang
mengatakan tasawuf berasal dari kata saff artinya saf atau baris.Karena berada
pada baris (saff) pertama di depan Allah,karena besarnya keinginan mereka akan
Dia,kecenderungan hati mereka terhadapnya dan tinggalnya bagian-bagian rahasia
dalam diri mereka dihapan-Nya.
·
Tasawuf berasal
dari kata suffah atau suffah Al-Masjid artinya serambi mesjid.
· Tasawuf berasal dari kata suf yaitu bulu
domba atau wol.
·
Tasawuf menurut
kamus besar bahasa Indonesia adalah ajaran untuk mengenal dan mendekatkan diri
kepada Allah.
·
Tasawuf secara
umum adalah falsafah hidup dan cara tertentu dalam tingkah laku manusia dalam
upayanya merealisasikan kesempurnaan moral,pemahaman,tentang hakekat realitas
dan kebahagiaan kerohanian.
·
Tasawuf adalah
tidak lain bagaimana menyembah tuhan dalam suatu kesadaran penuh bahwa kita
berada didekat-Nya sehingga kita “melihat”-Nya atau bahwa ia senantiasa
mengawasi kita dan kita senantiasa berdiri dihadapan-Nya.
·
Arti tasawuf
menjadi usaha untuk mencapai kesempurnaan agama berupa keinginan yang kuat
untuk mencapai ilmu agama batiniah disamping ilmu amali lahiriah(fiqh).
Tasawuf
amat banyak menekankan pentingnya penghayatan ketuhanan melalui
pengalaman-pengalaman nyata dalam olah rohani(spiritual exercise),yang amat
mengutamakan intuisi.
Ada
beberapa defenisi tasawuf menurut beberapa tokoh:
·
Tasawuf,seperti
kata Reynold A Nicholson,merupakan salah satu unsur vital dalam islam sehingga
tanpa adanya pemahaman mengenai gagasan dalam bentuk-bentuk sufistik yang
mereka kembangkan,kita bersusah payah menelusuri kehidupan keagamaan Muhammad
yang tampak di permukaan saja.
·
Titus
Burckhardt,mengatakan bahwa tasawuf tak dapat disebut sebagai sesuatu yang
ditambah-tambahkan kepada islam,karena dengan demikian ia akan menjadi sesuatu
yang bersifat pinggiran (peripheral)dalam hubungannya dengan sarana-sarana
rohani islam.
·
Khan sahib khaja
khan mengatakan ,kalau islam dipisahkan dari ospek
esoterisismenya(tasawuf),maka ia hanya menjadi kerangka formalitas saya yang
akhirnya akan menghilangkan keindahan islam itu sendiri.
·
Nasr mengatakan
tasawuf serupa dengan nafas yang memberikan hidup.Tasawuf telah memberikan semangatnya
pada seluruh sruktur islam baik dalam perwujudan social maupun intelektual.
·
Tasawuf,kata Abu
al-wafa’ Al-taftazani,tidak berarti
tindak pelarian diri dari kenyataan hidup sebagai mana telah dituduhkan
mereka yang anti, tetapi ia adalah usaha mempersenjatai (manusia) dengan
nilai-nilai rohaniah baru yang akan menegakkannya saat menghadapi kehidupan
materialis,dan juga untuk merealisasikan kesulitan ataupun masalah hidupnya.
·
Menurut Ibrahim
Basyuni,memberikan definisi tentang tasawuf merupakan suatu kerjaan yang terasa
sulit.Definisi yang dikemukakan oleh para sufi adalah hasil pengalaman bathin di dalam melakukan hubungan dengan
Tuhan.
·
Menurut Ibrahim
Hilal,merumuskan definisi-definisi tasawuf adalah memilih jalan secara zuhud ,menjauhkan diri dari perhiasan
hidup dalam segala bentuknya,Tasawuf itu adalah bermacam-macam ibadah,wirid dan
lapar,berjaga diwaktu malam dan memperbanyak sholat dan wirid sehingga lemahlah
unsur jasmaniah dalam diri seseorang dan semakin kuatlah untuk
rohaniahnya.Tasawuf dengan kata lain menundukkan jasmani dan rohani dengan
jalan yang disebutkan diatas sebagai usaha mencapai hakikat kesempurnaan
rohani dan mengenal Dzat Tuhan dengan
segala kesempurnaan-Nya.
2.2.
Sejarah Munculnya Tasawuf Dan Perkembangannya
Berbagai
pendapat tentang muncul dan berkembangnya tasawuf:
A. Pada
abad pertama dan kedua Hijriah.
1. Perkembangan
Tasawuf pada masa sahabat.
Para
sahabat juga mencontohi kehidupan Rasulullah yang serba sederhana,dimana
hidupnya hanya semata-mata diabdikan kepada Tuhan-Nya.Beberapa sahabat yang
tergolong sufi di abad pertama,dan berfungsi maha guru bagi pendatang dari luar
kota Madinah,yang tetarik pada kehidupan sufi antara lain:
a.Abu
Bakar Ash-Shiddiq,Wafat Tahun 13 H
b.Umar
bin Khattab,Wafat Tahun 23 H
c.Usman
bin Affan,Wafat Tahun 35 H
d.Ali
bin Abi Thalib,Wafat Tahun 40 H
e.Salman
Al-Farisy
f.Abu
zar Al-Ghifary
g.Ammar
bin Yasir
h.Huzaidah
bin Al-Yaman
i.Niqdad
bin Aswad,Tahun 33 H
2.
Perkembangan tasawuf pada masa tabiin
Ulama sufi dari kalangan Tabiin,adalah
murid dari ulama-ulama sufi dari kalangan
sahabat.ada beberapa tokoh-tokoh ulama
sufi Tabiin,antara lain:
a.Al-Hasan
Al-Bashri hidup tahun 22 H-110 H.
b.Rabiah
Al-Ada wiyah,wafat tahun 105 H.
c.Sufyan
bin said Ats-Tsaury hidup tahun 97 H-161 H.
d.Daun
Ath-Thaiy wafat tahun 165 H.
e.syaqieq
Al-Balkhiy;wafat tahun 194 H.
B.
Pada Abad ketiga
dan keempat Hijriyah.
1. Perkembangan
tasawuf pada abad ketiga hijriyah
Pada
abad ini,terlihat parkembangan Tasawuf yang pesat,ditandai dengan adanya
segolonagan ahli tasawuf yang mencoba memiliki inti ajaran tasawuf yang
berkembang masa itu.
2. Perkembangan
tasawuf pada abad keempat hijriyah.
Pada abad ini,ditandai
dengan kemajuan ilmu tasawuf yang lebih pesat dibandingkan dengan kemajuannya
di abad ketiga hijriyah karena usaha maksimal para ulama tasawuf untuk
mengembangkan ajaran tasawuf masing-masing.Upaya untuk mengembangkan ajaran
tasawuf di luar kota Baghdad.
Perkembangan tasawuf di
berbagai negeri dan kota tidak mengurangi perkembangan tasawuf di kota Baghdad.
3. Pada
abad ke lima Hijriah.
Disamping
adanya pertentangan yang turun temukan antara ulama sufi dengan ulama fiqh,maka
abad kelima ini,keadaan semakin rawan ketika berkembangnya mazhad syiah
ismailiyah yaitu suatu mashad (paham) yang hendak mengembalikan kekuasaan
pemerintahan kepad keturunan Ali bin Ali Thalib.
4. Abad
ke enam ,ke tujuh, dan ke delapan hijriyah.
Perkembangan tasawuf pada abad keenam
Hijriyah banyak ulama tasawuf yang sangat berpengaruh dalam perkembangan
tasawuf abad ini antara lain Syihabuddin
Abul Futu As-Suhrawardy wafat tahun 587 H/1191 Masehi. Ia mula-mula
belajar filsafat dan usul fiqh pada Asy-syekh Al-iman majdudin Al-jily di
Aleppo, bahkan sebagian besar ulama dari berbagai disiplin ilmu agama di negeri
itu, telah dikunjungnya untuk menimba ilmu pengetahuan dari mereka.
5. Pada
abad kesembilan,kesepuluh Hijriyah dan sesudahnya
Disini tasawuf sangat sunyi di dunia
islam, berarti nasibnya lebih buruk lagi dari keadaanya pada abad keenam,
tujuh, delapan Hijriyah faktor yang menonjol menyebabkan runtuhnya ajaran tasawuf di dunia Islam yaitu :
1.
Karena memang ahli tasawuf sudah kehilangan kepercayaan dikalangan masyarakat
islam,sebab banyak diantara mereka yang
terlalu menyimpang diajaran islam yang sebenarnya.
2.
Karena ketika itu,penjajah bangsa eropa
yang beragama nasrani sudah menguasai seluruh negeri Islam. Tentu paham-paham
selalu dibawa dan di gunakan untuk menghancurkan ajaran tasawuf yang sangat
bertentangan dengan pahamnya.
Paruh
terakhir abad ke-9 H dan sesudahnya malahan menyaksikan sisi spekulatif tasawuf
ini terlupakan dan diabaikan.Banyak guru tarekat (Thariqah atau jalan sufi)
berkualitas rendah sehingga tidak mampu mendidik murid-murid dengan benar.Ini
merusak silsilah guru yang hakiki menjadi sekedar suksesi turunan serta
terbatas pada garis keturunan keluarga tertentu saja.Demikianlah,hal itu terus
berlalu hingga dewasa ini ketika akhirnya tampak jelas bahwa tasawuf hanya
menjadi sejenis kegiatan belanja demi memperoleh ketenaran dan kekayaan,yang
segala macam barang dipamerkan…kecuali barang-barang tasawuf. Walau ajaran
tasawuf sangat menyedihkan dalam empat abad tersebut diatas,tidak berarti
ajaran tasawuf hilang dibumi islam ditelan masa.Terlihat masih adanya ahli
tasawuf yang memunculkan ajarannya dengan mengarang kitab-kitab memuat
tasawuf.Karenanya bisa dikatakan: Tasawuf pada mulanya adalah sebuah cara untuk
mengada-ngada,kemudian berubah menjadi sekedar kata-kata belaka.Sementara itu
kini,tasawuf bukan lagi keadaan dan juga bukan lagi kata-kata.
2.3.
Tujuan Tasawuf
Secara
umum,tujuan terpenting dari sufi adalah agar berada sedekat mungkin dengan
Allah Swt. Akan tetapi apabila diperhatikan karakteristik tasawuf secara
umum,terlihat adanya tiga sasaran “antara” dari tasawuf,yaitu :
Pertama
,tasawuf bertujuan untuk pembinaan ospek moral.Aspek ini meliputi ,mewujudkan
kestabilan jiwa yang berkeseimbangan,penguasaan dan pengendalian hawa nafsu
sehingga manusia konsisten dan komitmen hanya kepada keluhuran moral.Tasawuf
yang bertujuan moralitas ini,pada umumnya bersifat praktis.
Kedua,tasawuf
yang bertujuan ma’rifatullah melalui penyingkapan lansung atau metode al-kasyf
al-hijab. Tasawuf jenis ini sudah bersifat teoritis dengan seperangkat
ketentuan khusus yang diformulasikan secara sistematis analitis.
Ketiga,tasawuf
bertujuan untuk membahas bagaimana system pengenalan dan pendekatan diri kepada
Allah secara mistis filosofis,pengkajian garis hubungan antara Tuhan dengan
makhluk, terutama hubungan manusia dengan tuhan dan apa arti dekat dengan
Tuhan.Dalam hal apa makna dekat dengan Tuhan itu,terdapat tiga
simbolisme,yaitu: dekat dalam arti,melihat dan merasakan kehadiran Tuhan dalam
hati,dekat dalam arti berjumpa dengan Tuhan sehingga terjadi dialog antara
manusia dengan Tuhan.Dan makna dekat yang ketiga adalah penyatuan manusia
dengan Tuhan sehingga yang terjadi adalah monolog antara manusia yang telah
menyatu dalam iradat Tuhan.
Dari
uraian singkat tentang tujuan sufisme ini,terlihat adanya keragaman tujuan itu.
Namun dapat dirumuskan bahwa tujuan akhir dari sufisme adalah etika murni atau
psikologi murni,dan atau keduanya secara bersamaan,yaitu:
1.
Penyerahan diri
sepenuhnya kepada kehendak mutlak Tuhan,karena dialah penggerak utama dari
semua kejadian di alam ini.
2.
Penanggalan
secara total semua keinginan pribadi dan melepas diri dari sifat-sifat jelek
yang berkenaan dengan kehidupan duniawi teresterial yang diistilakan sebagai
“fana al-ma’asi dan baqa al-ta’ah.”
3.
Peniadaan
kesadaran terhadap “diri sendiri’ serta pemusatan diri pada perenungan terhadap
Tuhan semata,tiada yang dicari kecuali Dia.
BAB
III
KESIMPULAN
Kesimpulan :
Setelah mengetahui hakikat tasawuf
diatas jelaslah bahwa ajaran tasawuf,adalah bagian dari kekayaan Khazanah
Islam.Ia bukanlah aliran sesat.Bahwa ada penyimpang oknum atau lembaga sufi itu
tidak berarti tasawuf secara keseluruhan jelek dan sesat.Kita jangan
sekali-kali terjebak pada generalisir masalah.Karena sejatinya,tokoh-tokoh sufi
berpendapat ajaran tasawuf harus bersendikan al-Qur’an dan Hadis.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Asman,Pengantar Studi Tasawuf,PT RajaGrafindo
Persada,Jakarta,1996
·
Hilal Ibrahim,Tasawuf antara agama dan Tasawuf, ,Bandung,2002
·
Nurbakhsh Javad,Wanita-Wanita Sufi,Mizan,Bandung,1983
·
Siregar Rivay,Tasawuf:Dari sufisme klasik ke neo-sufisme,PT
RajaGrafindo Persada,Jakarta,2002
·
WWW.Scrip.Net